Dalam bahasa Jepang, bukan hanya kata kerja yang mengalami
perubahan bentuk, baik bentuk kalimat masa sekarang, bentuk yang akan datang,
bentuk negatif atau bentuk positif sekarang maupun lampau, namun kata sifat
juga mengalami perubahan bentuk kalimat seperti perubahan bentuk kata kerja
dimana perubaban bentuk tersebut menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
ada.
Untuk mempermudah mempelajarinya, kata sifat tersebut kita kelompokkan menjadi 2 kelompok,
yaitu kata sifat “i” dan kata sifat “na”.
Pada saat kita mendengar seseorang yang mengucapkan suatu
kata, dan bingung memutuskan apakah kata tersebut termasuk kata sifat, kata
benda, kata kerja dan lain-lain, tentunya kita musti memastikan terlebih dahulu
dalam kamus dan/atau pada sarana lain yang bisa memastikan artinya. Setelah
kita mengetahui arti dari kata yang sudah kita periksa tersebut merupakan kata
sifat, selanjutnya kita pilah-pilah kembali apakah kata sifat tersebut termasuk
kata sifat “i” atau kata sifat “na”.
Apa yang dimaksud dengan kata sifat “i” dan kata sifat “na”???...dan
bagaimana cara membedakannya???..mari kita ikuti penjelasan di bawah ini.
KATA SIFAT “I”.
Kata sifat “i”
adalah kata sifat yang mempunyai ciri berakhiran huruf “i”.
Cara mengetahui ciri kata sifat “i”.
Cara
pertama: Apabila SATU huruf terakhir dari kata sifat
tersebut diakhiri dengan huruf “i” maka kata sifat tersebut termasuk kata sifat
“i”.
Contoh:
・早い Hayai ( Cepat )
・優しい Yasashii (Baik hati)
・難しい Muzukashii (Sulit / Sukar)
・薄い Usui (Tipis)
・遅い Osoi ( Lambat / Lamban )
・新しい Atarashii (Baru
)
Dari contoh semua kata sifat “i” di atas, yang mana yang
menjadi ciri dari kata sifat tersebut sehingga kata tersebut termasuk ke dalam
kelompok kata sifat “i”????...Mari simak penjelasan di bawah ini..
Seperti yang dijelaskan di awal, yang menjadi ciri dari kata
tersebut adalah satu huruf “i” terakhir
yang terdapat pada kata sifat tersebut.
Apabila kita perhatikan benar-benar dari salah kata sifat di
atas, ada beberapa kata sifat yang dibelakangnya diakhiri dengan huruf “i”.
Kita ambil contoh:
Kata: [ 早い ] Hayai ( Cepat )...
[ Penjelasan ]
Pada kata “HAYAI”,
ada satu huruf “i” terakhir. Setelah memastikan pada kamus, ternyata kata
“HAYAI” termasuk ke dalam kata sifat. Kata “HAYAI” termasuk kelompok kata sifat
apa? ....Karena kata “HAYAI” ada huruf “i” yang berposisi di huruf terakhir,
maka “HAYAI” adalah termasuk ke dalam kelompok kata sifat “i”.
Begitu pula dengan kata sifat: [ Yasashii (Baik hati)], [Muzukashii
(Sulit / Sukar)], [ Usui (Tipis) ], [Osoi ( Lambat / Lamban ), [ Atarashii
(Baru )], semua termasuk ke dalam kata sifat “i”.
Nah, setelah mengetahui cara
pertama untuk membedakan ciri kata sifat “i” di atas, tanpa membaca
terlebih dahulu penjelasan yang tertulis di bawah ini, coba Pemirsa tebak dua
kata sifat di bawah ini apakah termasuk kata sifat “i” atau bukan???....
Kata: 綺麗 Kirei (Cantik/bersih/indah), dan
有名 Yuumei
(Terkenal/termashur)
Apakah kata “KIREI” dan kata “YUUMEI” di atas termasuk kata
sifat “i” ???..
Jawabannya adalah [ bukan termasuk kata sifat “i”].
Kenapa demikian???.. Jawabannya selengkapnya silahkan
cermati penjelasan di bawahnya.
Apabila pembaca merasa kesulitan membedakan ciri kata sifat
dengan cara pertama di atas,
maka ada cara lain, yaitu cara kedua di
bawah ini.
Cara kedua yaitu apabila
dua huruf vokal terakhir dari satu kata sifat tersebut berbunyi vokal “ ai ”, “ ii “, “ ui “ dan “ oi ” , maka ia termasuk ke dalam kata sifat “i “ . Kecuali, dua huruf terakhir kata sifat
tersebut berakhiran “ ei ”, maka ia
bukan termasuk kata sifat “ i “ melainkan termasuk ke dalam kelompok kata sifat
“ na”.
Agar lebih jelas, Penulis ambil contoh kata sifat dari kata
sifat yang tertulis di atas yaitu kata:
・早い Hayai ( Cepat )....berakhiran “ai”.
・優しい Yasashii (Baik
hati)....berakhiran “ii”.
・難しい Muzukashii (Sulit / Sukar)....berakhiran “ii”.
・新しい Atarashii (Baru ).....berakhiran
“ii”.
Jadi...bagaimana dengan kata “KIREI dan YUUMEI” yang sudah ditanyakan di atas???..
Jawabannya berikut
ini :
Sekilas kalau hanya berpatokan pada cara pertama yaitu huruf
terkahir yang berakhiran “i”, maka kita akan berasumsi kata “KIREI” dan kata
“YUMEI” termasuk ke dalam kata sifat “i”, kalau demikian kita akan keliru. Oleh
sebab itu, kita mengacu pada cara kedua, yaitu:
Pada kata : [ きれい Kirei
] , dan
[ 有名 Yuumei ]
Ada 2 huruf berbunyi
vokal “ei” di akhir kata tersebut, itu berarti kata [ KIREI ] dan
kata [ YUUMEI
] termasuk bukan kata sifat “i” melainkan
termasuk kata
sifat selain “i” atau di sebut
juga kata
sifat “na”.
KATA SIFAT “NA”.
Kata sifat “na”
adalah kata sifat yang mempunyai ciri tidak berakhiran “i”.
Sebenarnya pada kata sifat “na” itu sendiri apabila kita
periksa di kamus, ada kata sifat yang termasuk kata sifat “na” sudah diberi
imbuhan “na” dibelakang kata sifat yang dimaksud (kebanyakan imbuhan “na” ada
di dalam kurung) dan ada juga yang belum ada secara jelas imbuhan “na”. Akan tetapi ketika melihat dari kata tersebut
merupakan kata sifat bukan berakhiran huruf “i”, agar dalam pembentukan kalimat
bahasa Jepang memenuhi bentuk kalimat Bahasa Jepang, maka terhadap kata sifat
yang tertulis di dalam kamus yang belum jelas ada “na”, maka kita harus
tuangkan sendiri imbuhan “na”.
Bagaimana caranya kita tahu kalau kata tersebut termasukan
kata sifat “na” sedangkan di belakang kata sifat tersebut belum ada imbuhan
“na”, ya..tentunya harus tahu dulu kata tersebut kata sifat atau bukan. Bila
kata yang dimaksud adalah kata sifat, maka di belakangnya tinggal diberi
tambahan imbuhan “na”.
Contoh kata sifat “na”:
・ハンサム( な ) Hansamu (na)
.....Ganteng,tampan
・静か( な ) Shizuka (na) ....Sunyi, senyap, sepi
・にぎやか( な ) Nigiyaka (na) ....Ramai
・有名( な ) Yuumei (na) ....Terkenal, termasyur
・立派( な ) Rippa (na) .....Megah, mewah
・便利 ( な ) Benri
......Praktis
・無理 ( な ) Muri
.......Mustahil, tidak mungkin
Dan lain-lain...
[ PENJELASAN 1 ]
Pada kata sifat “HANSAMU” dibelakangnya ada 2 huruf di dalam
kurung yaitu “n dan a” alias imbuhan “na”, dalam kamus biasanya kita
temui kata “na” di belakang kata sifat. Itu merupakan sebagai ciri bahwa kata
sifat tersebut termasuk kelompok kata sifat “na”. Tetapi ada juga kata sifat yang
belum diberi “na”. Sedangkan kata “YUUMEI” mengapa termasuk kata sifat “na”
padahal ia berakhiran huruf “i” ?...Jawabannya sudah dijabarkan di atas, yaitu
karena pada kata “YUUMEI” terdapat 2 huruf vokal yaitu “ei” di akhir kata sifat
tersebut.
[PENJELASAN 2]
Pemirsa semuanya...Kita perlu jeli juga terhadap ciri dari
kata sifat “i” yang sudah dijelaskan di atas, karena ada kata-kata sifat kelompok
kata sifat “na” yang kalau kita pandang sekilas sepertinya termasuk ke dalam
kata sifat “ i “ kalau kita hanya berpatokan hanya huruf “i” di belakang dari
kata sifat “i” yang sudah dijelaskan pada cara pertama untuk mengetahui ciri
kata sifat “i” di atas, padahal kata sifat tersebut termasuk kata sifat “na”.
Kata sifat “na” yang sepertinya termasuk kata sifat “i”
contohnya:
Kata: BENRI.....praktis
MURI......mustahil, tidak mungkin
Dan lain-lain...
Pada kata “BENRI” dan kata “MURI”, pada huruf paling akhir
dari kata ini terdapat satu
huruf..yah satu huruf “i”
bukan
dua huruf “i”.
Jika kita hanya melihat dan berpatokan sepenuhnya pada letak
huruf “i” terakhir dari kata sifat tersebut maka kita akan menganggap kata
“BENRI” dan “MURI” termasuk ke dalam kelompok kata sifat “i”, tetapi karena
pada posisi paling terakhir dari kedua kata tersebut ada satu huruf “i” saja ( bukan dua huruf “i”), maka kata “BENRI” dan
kata “MURI” termasuk kata sifat “na”.
Nah begitulah penjelasannya mengapa kita harus tahu jelas
ciri mana yang termasuk kata sifat “i” dan mana yang termasuk kata sifat “na”, karena
pengaruhnya adalah saat kita membuat kalimat yang di dalamnya menggunakan kata
sifat, pembentukannya akan berbeda-beda.
Setelah tahu ciri mana kata sifat “i” dan “na”, silahkan
dicoba atau lihat-lihat di kamus, dan temukan mana kata sifat “i” dan “kata
sifat “na”.
## SEKIAN, PENJELASANA
KATA SIFAT “I” DAN “NA”, SEMOGA BERMANFAAT BAGI SEMUANYA, AAMIIN...##
😍😍
ReplyDeleteとてもありがとうございます
ReplyDelete