Sunday, 22 April 2018

CARA PENGGUNAAN KATA SIFAT “i” DAN “na” DALAM KALIMAT.


    Berbicara mengenai pemakaian atau penerapan kata sifat “i” dan “na” dalam kalimat, bentuk kalimat yang paling sederhana yang bisa kita gunakan adalah bentuk kalimat [ subjek + WA + kata benda + Desu ]. Dalam pola kalimat tersebut, kata benda yang kita gunakan adalah kata benda berupa kata pengganti orang, kata benda itu sendiri, dan lain-lain. 

    Nah, bagaimana pengimplementasian kata sifat “i” atau “na” jika kita masukkan ke dalam pola kalimat sederhana di atas? Tentu penting juga, kita mengetahu ciri-ciri dari kata sifat “i” dan kata “na” itu seperti apa. Jika belum tahu apa kata sifat “i” dan “ na”, silahkan baca selengkapnya di sini.

    Yang perlu diperhatikan adalah pada saat kita menerapkan kata sifat “i” dan “na” ke dalam bentuk kalimat positif, secara umum memang pola kalimat yang dipergunakan persis sama seperti di atas hanya saja yang berbeda adalah posisi pada kata benda. Akan tetapi pada saat menerapkan kata sifat “i” dan kata sifat “na” ke dalam bentuk kalimat negatif/penyangkalan, ada sedikit perbedaan pada perubahan bentuk negatif yang menggunakan kata sifat “i” saja. Perubahan bentuk negatif yang menggunakan kata sifat “ i ”, bukan berubah menjadi [....dewa arimasen  atau .....jya arimasen] tetapi berubah menjadi [....kunai desu], sedangkan perubahan bentuk negatif untuk kalimat yang menggunakan kata sifat “na”, perubahannya tetap seperti biasa yaitu [....dewa arimasen ] atau [....jya arimasen].

    Bila menyimak dari penjelasan di atas maka bentuk kalimat yang menggunakan kata sifat “i” dan “na” adalah sebagai berikut:

A. BENTUK KALIMAT POSITIF ( + )
(+) [ SUBJEK + WA + K.S. “i” / “na” + DESU ].

Dengan menggunakan kata sifat di bawah ini, mari kita terapkan ke dalam pola kalimat di atas.  
・ハンサム Hansamu ( ganteng, gagah, tampan )
・優しい  Yasashii ( Baik hati )
・親切   Shinsetsu ( Ramah )
・有名   Yuumei ( Terkenal, termasyur )
・面白い         Omoshiroi ( lucu, menarik )

Contoh kalimat positif (+)
・吉田さんはハンサムです。
    Yoshida san wa hansamu desu. (Tuan Yoshida tampan)
・たけしさんは優しいです。
    Takeshi san wa yasashii desu. (Bapak Takeshi baik hati)
・およべさんは親切です。
     Oyobe san wa shinsetsu desu. ( Bapak Oyobe ramah ).
・寿司は有名です。
    Sushi wa yuumei desu. (Sushi (makan Jepang) terkenal.
・この本は面白いです。
     Kono hon wa omoshiroi desu. ( Buku ini menarik ).

**Mengapa partikel [ ] dalam kalimat di atas dibaca [ WA ] ???..Lebih jelasnya silahkan baca artikel ini.

B. BENTUK KALIMAT NEGATIF/PENYANGKALAN ( - )

B.1.Bentuk kalimat penyangkalan yang mengandung kata sifat “na”.
Bila di dalamnya menggunakan kata sifat “na”, maka cara merubah bentuk kalimat positif menjadi kalimat penyangkalannya sama seperti merubah pola kalimat [ ....WA...WA ARIMASEN/JYA ARIMASEN] yang di dalamnya sebelum [...DEWA ARIMASEN/JYA ARIMASEN] mengandung kata benda. Di sini sebelum [...DEWA ARIMASEN/JYA ARIMASEN] posisi kata benda diganti dengan kata sifat.

Dengan menyimak penjelasan tersebut maka bentuk kalimatnya menjadi seperti di bawah ini:
 ( - ) [ SUBJEK + WA + K.S. “na” + DEWA ARIMASEN ], atau
                                            K.B.
        [ SUBJEK + WA + K.S. “na” + JYA  ARIMASEN ]
                                           K.B

Keterangan:
KB = Kata Benda (selanjut ditulis KB)

Silahkan baca juga penjelasan cara membuat kalimat negatif dengan menggunakan kata benda di sini.

Bagaimana bentuk kalimat di atas bila kita terapkan dalam kalimat???... Yuuk, kita ambil contoh kalimat positif yang sudah ditulis di  atas yang mengandung kata sifat “na” saja.

Kalimat yang mengandung kata sifat “na” saja terdapat pada kalimat:
・吉田さんはハンサムです。
    Yoshida san wa hansamu desu. ( Tuan Yoshida tampan )
・およべさんは親切です。
    Oyobe san wa shinsetsu desu. ( Bapak Oyobe ramah )
・寿司は有名です。
    Sushi wa yuumei desu. (Sushi [makanan] terkenal)

Bila kalimat positif tersebut kita rubah menjadi kalimat negatif, maka kata bantu “ .....DESU “ tinggal kita rubah saja menjadi “...DEWA ARIMASEN atau  JYA ARIMASEN “ yang artinya “ TIDAK...”.

・( + ) 吉田さんはハンサムです。
           Yoshida san wa hansamu desu. ( Tuan Yoshida tampan )
 ( - ) 吉田さんはハンサムではありません。
           Yoshida san wa hansamu dewa arimasen. ( Tuan Yoshida tidak tampan )

・( + ) およべさんは親切です。
           Oyobe san wa shinsetsu desu. ( Bapak Oyobe ramah )
 ( - ) およべさんは親切ではありません。
           Oyobe san wa shinsetsu dewa arimasen. ( Bapak Oyobe tidak ramah )

・( + ) 寿司は有名です。
           Sushi wa yuumei desu. (Sushi [makanan] terkenal)
 ( - ) 寿司は有名です。
           Sushi wa yuumei jya arimasen. (Sushi [makanan] tidak terkenal)


** Mengapa kata “YUUMEI” bukan termasuk kata sifat “i” yahhh??? ...Ingin tahu, silahkan baca selengkapnya artikelnya di sini.


B.2. Bentuk kalimat penyangkalan yang mengandung kata sifat “ i ”.
Untuk merubah kalimat positif ke kalimat negatif terhadap kalimat yang mengandung kata sifat “ i “ , seperti yang sudah dijelaskan di awal, kita harus berhati-hati karena cara merubahnya berbeda dengan kalimat yang mengandung kata sifat “na”. Cara merubahnya yaitu huruf “i” paling terakhir pada kata sifat tersebut kita hilangkan kemudian kita ganti  dengan imbuhan “....KUNAI” dan kata bantu “ DESU.” pada kata sifat “i” yang dimaksud. Ingat satu huruf “ i “ terakhir saja yah yang diganti dengan [..KUNAI]. [KS + KUNAI] bisa diartikan [ TIDAK + KS ].

Silahkan perhatikan bentuk kalimat negatif dengan kata sifat “ i “ berikut ini:
( - ) [ SUBJEK + WA + K.S. “ i ” + KUNAI DESU ]

Keterangan:
KS = Kata Sifat [ selanjutnya ditulis KS ]

Bagaimanakah penerapan bentuk kalimat di atas ???... Yuuk, kita ambil contoh kalimat positif yang sudah ditulis di  atas yang mengandung kata sifat “ i ” saja.

Kalimat yang mengandung kata sifat “i ” saja terdapat pada kalimat:
・( + ) たけしさんは優しです。
            Takeshi san wa yasashii desu. (Bapak Takeshi baik hati )
 ( - ) たけしさんは優しくないです。
           Takeshi san wa yasashikunai desu. (Bapak Takeshi tidak baik hati )

・( + ) この本は面白です。
            Kono hon wa omoshiroi desu. ( Buku ini menarik )
 ( - ) この本は面白くないです。
           Kono hon wa omoshirokunai desu. ( Buku ini tidak menarik ).


C. BENTUK KALIMAT PERTANYAAN ( ? )
Untuk membuat kalimat pertanyaan dari kalimat yang mengandung kata sifat “na” dan “i”, caranya sama seperti membuat kalimat yang mengandung kata benda. Yaitu kita ambil dari kalimat positif kemudian merubahnya langsung dengan menambahkan akhiran “..KA” dibelakang kata bantu “..DESU”. Untuk menjawab dari kalimat pertanyaannya, berlaku bentuk kalimat positif dan negatif baik terhadap kalimat pertanyaan yang mengandung kata sifat “ i “ maupun “ na “.

Bentuk kalimatnya adalah sebagai berikut:
( ? ) SUBJEK + WA + KS “ i “ / “na” + DESU + KA.

Bentuk Kalimat Untuk Jawabannya adalah :
( + ) HAI, SUBJEK + WA + KS “ i “ / “na” + DESU.
( - ) IIE, SUBJEK + WA + KS “ i “ + KUNAI + DESU. (untuk kalimat dengan kata sifat “ i “)
( - ) IIE, SUBJEK + WA + KS “ na “ + DEWA ARIMASEN / JYA ARIMASEN. (untuk kalimat dengan kata sifat “na” )


    Setelah kita mengetahui bentuk kalimat pertanyaannya, mari kita coba terapkan kata sifat ke dalam bentuk kalimat tersebut. Mari kita buat kalimat pertanyaannya dengan mengambil contoh dari semua kalimat positif yang sudah kita buat di atas.
1. 吉田さんはハンサムです
     Yoshida san wa hansamu desuka. (Apakah Tuan Yoshida tampan ?)
      Jawab: ( + ) はい、吉田さんはハンサムです。
                           Hai,  Yoshida san wa hansamu desu. ( Yah, Tuan Yoshida tampan )
                    ( - ) いいえ、吉田さんハンサムではありません。
                          Iie, Yoshida san wa hansamu dewa arimasen. ( Tidak, Tuan Yoshida tidak tampan ).

2. たけしさんは優しいです
   Takeshi san wa yasashii desuka. (Apakah Bapak Takeshi baik hati ?)
    Jawab: ( + ) はい、たけしさんは優しいです。
                           Hai, Takeshi san wa yasashii desu. ( Yah, Tuan Takeshi baik hati )
                ( -  )  いいえ、たけしさんは優しくないです。
                           Iie, Takeshi san wa yasashikunai desu. ( Tidak, Tuan Takeshi tidak baik hati ).

3. およべさんは親切です
    Oyobe san wa shinsetsu desuka. (Apakah Bapak Oyobe ramah ? ).
     Jawab: ( + )  はい、およべさんは親切です。
                           Hai, Oyobe san wa shinsetsu desu. ( Yah, Bapak Oyobe ramah )
                  ( - )  いいえ、およべさんは親切じゃありません。
                           Iie, Oyobe san wa shinsetsu jya arimasen. ( Tidak, Bapak Oyobe tidak ramah )

4. 寿司は有名です
     Sushi wa yuumei desuka. (Apakah Sushi (makan Jepang) terkenal ?)
     Jawab: ( + ) はい、寿司は有名です。
                 Hai,  Sushi wa yuumei desu. ( Yah, Sushi terkenal )
                  ( - ) いいえ、寿司は有名ではありません。
                         Iie, Sushi wa yuumei dewa arimasen. ( Tidak, Sushi tidak terkenal )

5. この本は面白いです
    Kono hon wa omoshiroi desuka. (Apakah buku ini menarik ? ).
   Jawab: ( + ) はい、この本は面白いです。
                        Hai, kono hon wa omoshiroi desu. ( Yah, buku ini menarik )
                 ( - ) いいえ、この本は面白くないです。
                         Iie, kono hon wa omoshirokunai desu. ( Tidak, buku ini tidak menarik ).

Dalam menjawab kalimat pertanyaan baik jawabannya dengan kalimat positif maupun kalimat penyangkalan, bisa juga menjawabnya dengan singkat.

Contoh: この本は面白いです
               Kono hon wa omoshiroi desuka. ( Apakah buku ini menarik ? ).
               Jawab: ( + ) はい、面白いです。
                                  Hai,  omoshiroi desu. ( Yah, menarik )
                                 
                                Atau bisa juga dijawab: ( + ) はい、そうです。
                   Hai, sou desu. ( Yah, benar/betul)

                 ( - ) いいえ、面白くないです。
                         Iie, omoshirokunai desu. ( Tidak, [ buku ini ] tidak menarik ).


    Nah, Pemirsa semuanya..Setelah membaca penjelasan mengenai penerapan kata sifat “ i “ dan “ na “ di atas, silahkan Pemirsa cek dan cara kata-kata di kamus, kemudian kelompok-kelompokkan kata tersebut, apakah termasuk kata sifat “i” atau “na”. Setelah sudah mengkelmpokkannya, silahkan dicoba sendiri untuk membuat kalimat dengan bentuk kalimat di atas. Jangan lupa, dipraktekkan juga yah dalam percakapan..


*** Sekian, semoga bermaanfaat. Aamiin...***

Saturday, 21 April 2018

CIRI-CIRI KATA SIFAT “ i ” dan KATA SIFAT “ na”

    Dalam bahasa Jepang, bukan hanya kata kerja yang mengalami perubahan bentuk, baik bentuk kalimat masa sekarang, bentuk yang akan datang, bentuk negatif atau bentuk positif sekarang maupun lampau, namun kata sifat juga mengalami perubahan bentuk kalimat seperti perubahan bentuk kata kerja dimana perubaban bentuk tersebut menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.

Untuk mempermudah mempelajarinya, kata sifat  tersebut kita kelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kata sifat “i” dan kata sifat “na”.

    Pada saat kita mendengar seseorang yang mengucapkan suatu kata, dan bingung memutuskan apakah kata tersebut termasuk kata sifat, kata benda, kata kerja dan lain-lain, tentunya kita musti memastikan terlebih dahulu dalam kamus dan/atau pada sarana lain yang bisa memastikan artinya. Setelah kita mengetahui arti dari kata yang sudah kita periksa tersebut merupakan kata sifat, selanjutnya kita pilah-pilah kembali apakah kata sifat tersebut termasuk kata sifat “i” atau kata sifat “na”.

Apa yang dimaksud dengan kata sifat “i” dan kata sifat “na”???...dan bagaimana cara membedakannya???..mari kita ikuti penjelasan di bawah ini.

KATA SIFAT “I”.
Kata sifat “i” adalah kata sifat yang mempunyai ciri berakhiran huruf “i”.

Cara mengetahui ciri kata sifat “i”.
 Cara pertama: Apabila SATU huruf terakhir dari kata sifat tersebut diakhiri dengan huruf “i” maka kata sifat tersebut termasuk kata sifat “i”.

Contoh:
・早い     Hayai  ( Cepat )
・優しい Yasashii (Baik hati)
・難しい    Muzukashii (Sulit / Sukar)
・薄い      Usui (Tipis)
・遅い         Osoi ( Lambat / Lamban )
・新しい     Atarashii (Baru )

    Dari contoh semua kata sifat “i” di atas, yang mana yang menjadi ciri dari kata sifat tersebut sehingga kata tersebut termasuk ke dalam kelompok kata sifat “i”????...Mari simak penjelasan di bawah ini..

Seperti yang dijelaskan di awal, yang menjadi ciri dari kata tersebut adalah satu huruf “i” terakhir  yang terdapat pada kata sifat tersebut.
Apabila kita perhatikan benar-benar dari salah kata sifat di atas, ada beberapa kata sifat yang dibelakangnya diakhiri dengan huruf “i”.
Kita ambil contoh:

Kata: [  ]  Hayai  ( Cepat )...

[ Penjelasan ]
Pada kata  “HAYAI”, ada satu huruf “i” terakhir. Setelah memastikan pada kamus, ternyata kata “HAYAI” termasuk ke dalam kata sifat. Kata “HAYAI” termasuk kelompok kata sifat apa? ....Karena kata “HAYAI” ada huruf “i” yang berposisi di huruf terakhir, maka “HAYAI” adalah termasuk ke dalam kelompok kata sifat “i”.

Begitu pula dengan kata sifat: [ Yasashii (Baik hati)], [Muzukashii (Sulit / Sukar)], [ Usui (Tipis) ], [Osoi ( Lambat / Lamban ), [ Atarashii (Baru )], semua termasuk ke dalam kata sifat “i”.

    Nah, setelah mengetahui cara pertama untuk membedakan ciri kata sifat “i” di atas, tanpa membaca terlebih dahulu penjelasan yang tertulis di bawah ini, coba Pemirsa tebak dua kata sifat di bawah ini apakah termasuk kata sifat “i”  atau bukan???....

Kata: 綺麗   Kirei (Cantik/bersih/indah), dan
         有名  Yuumei (Terkenal/termashur)

Apakah kata “KIREI” dan kata “YUUMEI” di atas termasuk kata sifat “i” ???..
Jawabannya adalah [ bukan termasuk kata sifat “i”].
Kenapa demikian???.. Jawabannya selengkapnya silahkan cermati penjelasan di bawahnya.

Apabila pembaca merasa kesulitan membedakan ciri kata sifat dengan cara pertama di atas, maka ada cara lain, yaitu cara kedua di bawah ini.

Cara kedua yaitu apabila dua huruf vokal terakhir dari satu kata sifat tersebut berbunyi vokal “ ai ”, “ ii “, “ ui “ dan “ oi ”  , maka ia termasuk ke dalam kata sifat “i “ . Kecuali, dua huruf terakhir kata sifat tersebut berakhiran “ ei ”, maka ia bukan termasuk kata sifat “ i “ melainkan termasuk ke dalam kelompok kata sifat “ na”.

    Agar lebih jelas, Penulis ambil contoh kata sifat dari kata sifat yang tertulis di atas yaitu kata:
・早い       Hayai  ( Cepat )....berakhiran “ai”.
・優しい   Yasashii (Baik hati)....berakhiran “ii”.
・難しい      Muzukashii (Sulit / Sukar)....berakhiran “ii”.
・新しい      Atarashii (Baru ).....berakhiran “ii”.

    Jadi...bagaimana dengan kata “KIREI dan YUUMEI” yang sudah ditanyakan di atas???..

Jawabannya berikut ini :
Sekilas kalau hanya berpatokan pada cara pertama yaitu huruf terkahir yang berakhiran “i”, maka kita akan berasumsi kata “KIREI” dan kata “YUMEI” termasuk ke dalam kata sifat “i”, kalau demikian kita akan keliru. Oleh sebab itu, kita mengacu pada cara kedua, yaitu:
Pada kata : [ きれい   Kirei ] , dan
                   [ 有名     Yuumei ]

Ada 2 huruf  berbunyi vokal “ei” di akhir kata tersebut, itu berarti kata [ KIREI ] dan 
kata [ YUUMEI ] termasuk bukan kata sifat “i” melainkan termasuk kata sifat selain “i” atau di sebut juga kata sifat “na”.

KATA SIFAT “NA”.
Kata sifat “na” adalah kata sifat yang mempunyai ciri tidak berakhiran “i”.

    Sebenarnya pada kata sifat “na” itu sendiri apabila kita periksa di kamus, ada kata sifat yang termasuk kata sifat “na” sudah diberi imbuhan “na” dibelakang kata sifat yang dimaksud (kebanyakan imbuhan “na” ada di dalam kurung) dan ada juga yang belum ada secara jelas imbuhan “na”.  Akan tetapi ketika melihat dari kata tersebut merupakan kata sifat bukan berakhiran huruf “i”, agar dalam pembentukan kalimat bahasa Jepang memenuhi bentuk kalimat Bahasa Jepang, maka terhadap kata sifat yang tertulis di dalam kamus yang belum jelas ada “na”, maka kita harus tuangkan sendiri imbuhan “na”.

    Bagaimana caranya kita tahu kalau kata tersebut termasukan kata sifat “na” sedangkan di belakang kata sifat tersebut belum ada imbuhan “na”, ya..tentunya harus tahu dulu kata tersebut kata sifat atau bukan. Bila kata yang dimaksud adalah kata sifat, maka di belakangnya tinggal diberi tambahan imbuhan “na”.

Contoh kata sifat “na”:
・ハンサム( な )  Hansamu (na)  .....Ganteng,tampan
・静か( な )          Shizuka (na)      ....Sunyi, senyap, sepi
・にぎやか( な )  Nigiyaka (na)     ....Ramai
・有名( な )          Yuumei (na)       ....Terkenal, termasyur
・立派( な )           Rippa (na)         .....Megah, mewah
・便利   ( な )              Benri                 ......Praktis
・無理   ( な )              Muri                 .......Mustahil, tidak mungkin
Dan lain-lain...

[ PENJELASAN 1 ]
Pada kata sifat “HANSAMU” dibelakangnya ada 2 huruf di dalam kurung yaitu “n dan a” alias imbuhan “na”, dalam kamus biasanya kita temui kata “na” di belakang kata sifat. Itu merupakan sebagai ciri bahwa kata sifat tersebut termasuk kelompok kata sifat “na”. Tetapi ada juga kata sifat yang belum diberi “na”. Sedangkan kata “YUUMEI” mengapa termasuk kata sifat “na” padahal ia berakhiran huruf “i” ?...Jawabannya sudah dijabarkan di atas, yaitu karena pada kata “YUUMEI” terdapat 2 huruf vokal yaitu “ei” di akhir kata sifat tersebut.

[PENJELASAN 2]
Pemirsa semuanya...Kita perlu jeli juga terhadap ciri dari kata sifat “i” yang sudah dijelaskan di atas, karena ada kata-kata sifat kelompok kata sifat “na” yang kalau kita pandang sekilas sepertinya termasuk ke dalam kata sifat “ i “ kalau kita hanya berpatokan hanya huruf “i” di belakang dari kata sifat “i” yang sudah dijelaskan pada cara pertama untuk mengetahui ciri kata sifat “i” di atas, padahal kata sifat tersebut termasuk kata sifat “na”.
Kata sifat “na” yang sepertinya termasuk kata sifat “i” contohnya:
Kata: BENRI.....praktis
          MURI......mustahil, tidak mungkin
Dan lain-lain...

Pada kata “BENRI” dan kata “MURI”, pada huruf paling akhir dari kata ini terdapat satu huruf..yah satu huruf “i” bukan dua huruf “i”.

    Jika kita hanya melihat dan berpatokan sepenuhnya pada letak huruf “i” terakhir dari kata sifat tersebut maka kita akan menganggap kata “BENRI” dan “MURI” termasuk ke dalam kelompok kata sifat “i”, tetapi karena pada posisi paling terakhir dari kedua kata tersebut ada satu huruf “i” saja ( bukan dua huruf “i”), maka kata “BENRI” dan kata “MURI” termasuk kata sifat “na”.

    Nah begitulah penjelasannya mengapa kita harus tahu jelas ciri mana yang termasuk kata sifat “i” dan mana yang termasuk kata sifat “na”, karena pengaruhnya adalah saat kita membuat kalimat yang di dalamnya menggunakan kata sifat, pembentukannya akan berbeda-beda.

Setelah tahu ciri mana kata sifat “i” dan “na”, silahkan dicoba atau lihat-lihat di kamus, dan temukan mana kata sifat “i” dan “kata sifat “na”.




## SEKIAN, PENJELASANA KATA SIFAT “I” DAN “NA”, SEMOGA BERMANFAAT BAGI SEMUANYA, AAMIIN...##

Tuesday, 17 April 2018

ISTILAH PADA TUBUH 体用語 (KARADA YOUGO )

体         Karada ( Tubuh, badan )
髪の毛 Kaminoke ( Rambut )
白髪     Shiraga ( Rambut uban )
毛         Ke ( Bulu )
頭         Atama ( Kepala )
顔         Kao ( Muka, wajah )
ほほ     Hoho ( Pipi )
笑窪     Ekubo ( Lesung pipit )
目         Me ( Mata )
眉毛     Mayuge ( Alis mata )
睫毛     Matsuge ( Bulu mata )
鼻         Hana ( Hidung )
鼻の穴 Hana no ana ( Lubang hidung )
鼻の毛 Hana no ke ( Bulu hidung )
耳         Mimi ( Telinga )
耳たぶ Mimitabu ( Daun telinga )
耳の穴 Mimi no ana ( Lubang telinga )
首         Kubi ( Leher )
襟首     Erikubi ( Tengkuk )
肩         Kata ( Bahu )
腕         Ude  ( Lengan )
手         Te ( Tangan )
掌         Te no hira ( Telapak tangan )
肘         Hiji ( Siku tangan )
指         Yubi ( Jari )
手の指 Te no yubi ( Jari tangan )
親指      Oya yubi ( Ibu Jari, Jempol)
人差し指 Hito sashi yubi ( Jari telunjuk )
中指     Naka yubi ( Jari tengah )
薬指     Kusuri yubi ( Jari manis )
小指     Ko yubi ( Jari kelingking )
背中     Senaka ( Punggung )
胸         Mune ( Dada )
腹/お腹   Hara/Onaka ( Perut )
臍         Heso ( Pusar )
腰         Koshi ( Pinggang )
お尻     Oshiri ( Pantat )
腿         Momo ( Paha )
膝         Hiza ( Lutut )
足         Ashi ( Kaki )
爪         Tsume ( Kuku )
踵         Kakato ( Tumit )
足首     Ashi kubi ( Mata kaki )