Wednesday, 6 June 2018

CARA MENERAPKAN KATA SIFAT [ “i” / “na” + Kata Benda ] DALAM KALIMAT.


     Dalam kesempatan kali ini, Penulis akan berbagi informasi mengenai cara menerapkan kata sifat “ i “ dan kata sifat “ na “ digabung dengan kata benda dalam kalimat. Kata benda yang mengiringi kata sifat di sini adalah kata benda yang sudah menyesuaikan dengan subjek yang sedang dibicarakan. 

     Dalam pembahasan ini, agar lebih memahaminya alangkah baiknya memahami terlebih dahulu ciri-ciri dari kata sifat “ i “ dan kata sifat “ na “. Apabila belum memahaminya, silahkan baca selengkapnya di sini.

Bentuk kalimat perpaduan antara kata sifat [ “ i “ / “ na “ ] + kata benda adalah sebagai berikut:
A.KALIMAT POSITIF
    SUBJEK + WA + KS ( i / na ) + KB + DESU.

Keterangan:
KS = kata sifat ( selanjutnya ditulis KS )
KB = kata benda (selanjutnya  ditulis KB)

** Dalam hal ini, kata benda yang digunakan harus menyesuaikan dengan klasifikasi kata sifat yang sedang dibahas terhadap subjek yang sedang dibicarakan. Apabila subjek yang sedang digunakan adalah kata ganti orang maka kata benda yang digunakan juga harus menggunakan kata ganti orang ( hito ), apabila subjek yang digunakan mengenai makanan maka kata benda yang harus digunakan juga makanan ( tabemono) , dan lain – lain.

Contoh kalimat:
( +  ) A.  畑山さんは親切なです。
               Subjek          KS     KB
              Hatakeyama san wa shinsetsu na hito desu.
              (Nyonya Hatakeyama [adalah]orang yang ramah).
     
 Penjelasan:
 Dalam kalimat [ A ] di atas, subjek yang digunakan adalah kata ganti orang yaitu “ Hatakeyama san” . Dikarenakan subjek yang digunakan adalah kata ganti orang, maka kata benda yang mengiringi kata sifat di depannya adalah bisa [ orang], bisa [jabatan seperti guru, direktur, dan lain-lain] seperti sama halnya dengan contoh kalimat [B] di bawah ini.
             
        B.   ロニさんは優しい先生です。
              Roni san wa yasashii sensei desu.
             ( Pak Roni guru yang baik hati )

        C.   刺身は美味しい食べ物です。
              Sashimi wa oishii tabemono desu. ( “Sashimi” [adalah ] makanan enak )

             ** Sashimi adalah makanan khas Jepang, bahan dasarnya adalah berupa ikan, udang, cumi-cumi, dan lain-lain yang masih segar. Pada saat akan dimakan bahan dasarnya diiris tipis-tipis ada yang langsung dimakan, tapi seringnya dicocol dengan “soyu” atau kecap asin dan ditambahkan “wasabi” yaitu rempah-rempah Jepang yang rasanya pedas seperti sambal, tapi pedasnya wasabi tidak terasa di lidah akan tetapi terasa pedas dan menyengat ke kepala saat setelah sudah dimakan bersama Sashimi.

        D.   豊田は有名な会社です。
    Toyota wa yuumei na kaisha desu. ( Toyota perusahaan terkenal ).

Penjelasan:
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pada kalimat (C) subjeknya dibahas masuk ke dalam kategori “makanan” oleh sebab itu kata benda yang mengiringi di belakang kata sifat juga “makanan”, begitu pula dengan kalimat “D”. Pada kalimat (D), subjek yang diangkat adalah Toyota (bisa nama perusahaan atau bisa juga nama wilayah di Jepang, atau bisa juga yang lain). Yang diangkat disini, “Toyota” adalah nama perusahaan, sehingga kata benda yang mengiringi kata sifat dibelakangnya kita sesuaikan yaitu “perusahaan”.

B.KALIMAT PENYANGKALAN/NEGATIF
    [ SUBJEK + WA + KS ( i / na ) + KB + DEWA ARIMASEN ], atau
     [ SUBJEK + WA + KS ( i / na ) + KB + JYA ARIMASEN ].

     Untuk merubah kalimat positif ke kalimat negatif pada pola kalimat [ kata sifat + kata benda ], sama halnya kita merubah kalimat positif ke kalimat negatif dengan menggunakan pola kalimat tanpa kata sifat di dalamnya yaitu pola kalimat [ subjek + wa + KB + desu ]. Untuk merubah ke bentuk negatif caranya mudah, yaitu kata bantu “DESU” yang terletak di belakang kalimat diganti dengan kata bantu [ dewa arimasen ] atau [ jya arimasen] saja.
[ DEWA ARIMASEN ] atau [ JYA ARIMASEN] artinya [ BUKAN / TIDAK ].

     Bila kita ambil kalimat positif yang akan kita rubah jadi kalimat negatif adalah kalimat di atas, maka perubahannya akan menjadi seperti di bawah ini.
( - ) A. 畑山さんは親切な人ではありません。
           Hatakeyama san wa shinsetsu na hito dewa arimasen.
          (Nyoya Hatakeyama bukan orang [ yang ] ramah ).

       B.ロニさんは優しい先生じゃありません
           Roni san wa yasashii sensei jya arimasen.
          (Pak Roni bukan guru [yang] baik hati).

       C. 刺身は美味しい食べ物ではありません
           Sashimi wa oishii tabemono dewa arimasen.
           (Sashimi bukan makanan yang enak).
       D. 豊田は有名な会社ではありません
           Toyota wa yuumei na kaisha dewa arimasen.
           (Toyota bukan perusahaan yang terkenal).

C.KALIMAT PERTANYAAN
     Untuk membentuk kalimat pertanyaannya, bisa langsung dari pembentukan kalimat positif di atas, hanya saja dibelakang “DESU” tinggal ditambahkan akhiran “KA” yang artinya “APAKAH”.
Maka bentuk kalimat pertanyaanya adalah:
    [ SUBJEK + WA + KS ( i / na ) + KB + DESU + KA ]

Untuk pengimplementasian bentuk kalimat pertanyaan di atas, agar mudah untuk membandingkannya, mari kita pilih dari contoh kalimat positif di atas plus ditambahkan akhiran “ KA”.
( ? ) A. 畑山さん   親切な         です   
             Subjek     wa   K/S(na)    KB   Desu  KA
            Hatakeyama san wa shinsetsu na hito desuka.
           (Apakah Nyonya Hatakeyama orang yang ramah?)
       B.ロニさんは優しい先生です
           Roni san wa yasashii sensei desuka.
          (Apakah Pak Roni guru [yang] baik hati ?).

       C. 刺身は美味しい食べ物ですか。
           Sashimi wa oishii tabemono desuka?
           (Apakah Sashimi makanan yang enak ?).

       D. 豊田は有名な会社です
           Toyota wa yuumei na kaisha desuka?
           (Apakah Toyota perusahaan yang terkenal).

Untuk menjawab dari pertanyaan di atas adalah:
A.Bila jawabannya positif, maka pola kalimatnya gunakan pola kalimat positif, tinggal di depan pola kalimat positif tersebut di dahului kata “HAI” yang artinya “YAH” sebagai kata “penegasan”.

Pola kalimat jawaban positif:
[ HAI, SUBJEK + WA + KS ( i / na ) + KB + DESU ]

B.Bila jawabannya negatif, maka pola kalimat yang digunakan adalah pola kalimat bentuk negatif, hanya saja di depan pola kalimat negatif tersebut didahului dengan kata “IIE” artinya “BUKAN/TIDAK” yang menunjukkan sebagai arti “penyangkalan”.
Pola kalimat jawaban negatif:
[ IIE, SUBJEK + WA + KS ( i / na ) + KB + DEWA ARIMASEN ], atau
[ IIE, SUBJEK + WA + KS ( i / na ) + KB + JYA ARIMASEN ]

Untuk mempermudah, mari kita ambil contoh kalimat pertanyaannya dari kalimat di atas.
      A.      畑山さん 親切な人です
Hatakeyama san wa shinsetsu na hito desuka?
(Apakah Ny.Hatakeyama orang yang ramah?)
                Jawab: (+) はい、畑山さんは親切な人です
                                   Hai,    Hatakeyama san wa shinsetsu na hito desu.
                                  (Yah,   Ny.Hatakeyama orang yang ramah)
                  () いいえ、畑山さんは親切な人ではありません
                                   Iie, Hatakeyama san wa shinsetsu na hito dewa arimasen.
                                  (Bukan, Ny.Hatakeyama bukan orang ramah).

 Baik jawaban positif atau negatif, selain bisa dijawab dengan lengkap seperti jawaban di atas, juga bisa di jawab dengan jawaban singkat.

Untuk jawaban singkat dari kalimat pertanyaan di atas, contohnya sebagai berikut:

畑山さん 親切な人です
Hatakeyama san wa shinsetsu na hito desuka?
(Apakah Ny.Hatakeyama orang yang ramah?)

       a.       Jawaban positif:
           Jawaban lengkap (+) : はい、畑山さんは親切な人です
                                                      Hai, Hatakeyama san wa shinsetsu na hito desu.
                                                      (Yah, Ny.Hatakeyama orang yang ramah)
                
                  Jawaban singkat (+) (1) : はい、親切な人です。
                                                           Hai, shinsetsu na hito desu.
                                                            (Yah, orang yang ramah)
                                    Bisa juga (2): はいそうです
                                                                          Hai, sou desu.
                                                                          (Yah, betul.)
      b.      Jawaban negatif:
     Jawaban lengkap (1) : いいえ、畑山さんは親切な人ではありません
                                                      Iie, Hatakeyama san wa shinsetsu na hito dewa arimasen.
                                                      (Bukan, Ny.Hatakeyama bukan orang ramah).
                
                 Jawaban singkat (1) : いいえ、親切な人ではありません
           Iie, shinsetsu na hito dewa arimasen.
                                     (Tidak, orang yang tidak ramah)
     Atau bisa juga (2): いいえそうではありません/ じゃありません
                                 Iie, sou dewa arimasen / jya arimasen.
                                     (Tidak, tidak begitu)  

Orang yang sudah terbiasa berbahasa Jepang setiap hari, biasanya atau cenderung menggunakan jawaban yang singkat, akan tetapi sekalipun baik jawaban positif maupun negatif bisa dengan menggunakan jawaban singkat, untuk melatih dan melancarkan percakapan berbahasa Jepang, Penulis merekomendasikan agar pada saat menjawab sebaiknya menggunakan jawaban lengkap.

Mari kita ambil contoh kalimat lain di atas dan kita rubah menjadi kalimat pertanyaan disertai dengan jawabannya. Di sini jawabannya, Penulis tuliskan dengan jawaban lengkap.

      B.      ロニさんは優しい先生です
        Roni san wa yasashii sensei desuka?
        (Apakah Pak Roni guru yang baik hati?)
       Jawab: (+)  はい、ロニさんは優しい先生です
              Hai, Roni san wa yasashii sensei desu.
                          (Yah, Pak Roni guru yang baik hati)
   
       Bila jawaban penyangkalan:
                     (-) いいえ、ロニさんは優しい先生じゃありません。
                          Iie, Roni san wa yasashii sensei jya arimasen.
                          (Tidak, Pak Roni guru yang tidak baik hati).

      C.      刺身は美味しい食べ物ですか。
       Sashimi wa oishii tabemono desuka?
        (Apakah Sashimi makanan yang enak?)
        Jawab: (+) はい、刺身は美味しい食べ物です
                          Hai, Sashimi wa oishii tabemono desu.
                         (Yah, Sashimi [adalah] makanan yang enak.)

                   Bila jawabannya tidak/bukan (negatif):
                    ( - ) いいえ、刺身は美味しい食べ物じゃありません
                           Iie, Sashimi wa oishii tabemono jya arimasen.
                          (Tidak, Sashimi makanan yang tidak enak)

       D.      豊田は有名な会社です
        Toyota wa yuumei kaisha desuka?
        (Apakah Toyota adalah perusahaan yang terkenal?)
       Jawab: (+) はい、豊田は有名な会社です。
                          Hai,  Toyota wa yuumei na kaisha desu.
                          (Yah, Toyota adalah perusahaan terkenal)
                   ( - ) いいえ、豊田は有名な会社ではありません
                          Iie, Toyota wa yuumei na kaisha dewa arimasen.
                         (Bukan, Toyota bukan perusahaan terkenal.)

Nah..begitulah cara membuat kalimat positif, kalimat penyangkalan dan kalimat pertanyaan dengan menggunakan kata sifat (i) dan kata sifat (na) + KB.

Berkenaaan dalam hal menjawab kalimat pertanyaan yang di dalamnya tidak mengandung “KATA TANYA” seperti [apa, siapa, kapan, dan lain-lain] perlu jawaban [HAI (YAH)] bila jawaban positif dan perlu jawaban [ IIE (TIDAK/BUKAN) ] bila jawabannya menyangkal. Akan tetapi apabila kalimat pertanyaannya mengandung kata tanya, maka MUTLAK tidak perlu jawaban [ HAI] atau [IIE], tapi perlu dijawab dengan menyesuaikan kata tanya dalam kalimat pertanyaan tersebut.

     Dalam hal ini, kata tanya yang biasa dipergunakan dalam pola kalimat yang sedang kita bahas yaitu kata tanya “DONNA” artinya  “yang bagaimana” atau “yang seperti apa” . Kata tanya “DONNA” bisa dipergunakan untuk menanyakan terkait orang, makan dan lain-lain tergantung dari subjek yang ingin ditanyakan.

     Penempatan kata tanya “DONNA” biasanya bisa bergabung dengan berbagai partikel, namun kata tanya “DONNA” yang Penulis contohkan di sini merupakan pola kalimat yang sederhana yang biasa dipergunakan dalam percakapan sehari-hari.

Pola kalimat dengan kata “DONNA” :
[ Subjek  + WA + donna + KB + desuka ]

Bagaimana penerapan kata tanya “DONNA” dalam kalimat, mari kita cermati contoh kalimat dan jawabannya di bawah ini.

畑山さんはどんな人ですか?
Hatakeyama san wa donna hito desuka?
      S                                KT      KB

Penjelasan: Hatakeyama san [ sebagai subjek (S) ]
                     Wa                     [ partikel ]
                     Donna                [ kata tanya (KT) ]
                    Hito                  [ kata benda (KB) yang mengiringi kata tanya yang menanyakan subjek ]
                    Desuka                    [ desu + ka, kata penutup akhir kalimat menyopankan ]

Jawaban atas pertanyaan di atas [畑山さんはどんな人ですか?], tidak perlu jawaban “HAI” atau “IIE” tapi langsung pada pokok jawaban yang sedang ditanyakan, yaitu sebagi berikut:
・畑山さんは親切な人です。
   Hatakeyama san wa shinsetsu na hito desu.
   (Nyonya Hatakeyama adalah orang yang ramah)

Contoh kalimat lain yang menggunakan kata tanya “DONNA”:
A. ロニさんはどんな人ですか?
Roni san wa donna hito desuka?
(Tuan Roni orang yang bagaimana?)
Jawab: ロニさんは優しい人です。
              Roni san wa yasashii hito desu.
              ( Tuan Roni adalah orang yang baik hati )

B. 刺身はどんな食べ物ですか?
   Sashimi wa donna tabemono desuka?
   ( Sashimi makanan yang bagaimana ?)
 Jawab: 刺身は美味しい食べ物です。
                  Sashimi wa oishii tabemono desu.
                 ( Sashimi adalah makanan yang enak .)
C. 豊田はどんな会社ですか?
   Toyota wa donna kaisha desuka?
    (Toyota perusahaan yang bagaimana?)
     Jawab: 豊田は有名な会社です。
            Toyota wa yuumei na kaisha desu.
            ( Toyota adalah perusahaan terkenal )

Nah, demikianlah para pembaca dimanapun berada sekilas mengenai cara membuat kalimat dengan menggabungkan katas sifat (na) ataupun kata sifat (i) + kata benda.

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat bagi semuanya. Silahkan praktekkan dan banyak berlatih dengan kosa kata yang sudah Pembaca kuasai.